Pada hari Senin, 11 Oktober 2021 yang lalu, tim LapakBuah.com yang dipimpin oleh Bp. Ir. Zein Ginting bersama Direktur eCom Lapakbuah, Ine Deviyanti, mengunjungi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di Jl. Lapangan Banteng Utara, Jakarta, dan kali ini tim disambut hangat oleh Ibu Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P. selaku Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura.

Penerapan Konsep Closed Loop di KPT Deli Serdang
Kunjungan kali ini berkaitan dengan tindaklanjut dari Program “Closed Loop” Kemenko Perekonomian RI yang meliputi 2 hal utama.
Pertama, mengenai Penerapan Konsep “CLOSED LOOP” di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT), Kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Dimana Tim LapakBuah.com menyampaikan harapan dari masyarakat di 7 Desa di Kec STM HULU Kab. Deli Serdang yang sangat mengharapkan segera terbentuknya KPT (Kawasan Pertanian Terpadu) dengan Potensi Lahan seluas 1.000 Ha.
Tim LapakBuah.com menyampaikan berbagai potensi yang akan dapat dihasilkan dari pengelolaan lahan seluas lebih kurang 1.000 Ha di KPT DELI SERDANG ini. Dimana, selain akan dapat menjadi substitusi impor contohnya untuk produk buah Lengkeng, juga akan sangat berpotensi dalam bisang komoditi Expor sepert buah Salak Segar dan olahannya, lalu powder Jahe, juga produk Jagung Manis dalam bentuk Frozen Food, dan lain sebagainya, yang nantinya akan perlu dikaji lagi secara akademis.
Menanggapi hal tersebut diatas, Ibu Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P. selaku Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian RI, mengharapkan agar tim mempertimbangkan beberapa hal antara lain kegiatan pengembangan komuditi buah dan hortikultura yang akan dilakukan itu, agar memiliki cirri khas dari daerah penghasilnya.
Berikutnya, adalah penyusunan Master Plan KPT seluas 1.000 Ha secara Akademis, yang nantinya akan melibatkan Tim USU, diharapkan agar dapat terlebih dahulu melakukan pendataan dan mapping stakeholder sesuai kondisi saat ini, termasuk sumber dan kualitas bibit, serta alokasi pendanaan, dan hal lain yang terkait.
Lalu, Ibu Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P. juga mengharapkan agar penerapan konsep “Closed Loop” ini diarahkan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih baik lagi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa/kawasan, baik dari sisi prosesing, agrowisata, dan lain sebagainya.
Selain itu, pihak Kemenko Perekonomian RI berharap adapat dibentuk suatu wadah KOPERASI di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) yang dimaksud.
Mengenai pembahasan tentang pendanaan program KPT seluas 1.000 Ha ini, tersedia beberapa program yang dapat terkait, antara lain program LPDB dari Kementerian Koperasi, Program PKBL dari BUMN dan Program CSR dari BUMN & PMA/Swasta Nasional.
LPDB adalah Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir, Kementerian Koperasi dan UKM membentuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertugas melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk pembiayaan KUMKM antara lain berupa pinjaman dan bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan KUMKM, dimana ketentuan mengenai kriteria KUMKM di tetapkan oleh LPDB-KUMKM.
Program PKBL merupakan program pembinaan Usaha Kecil dan Pemberdayaan Lingkungan oleh BUMN. Kegiatan PKBL sendiri terbagi dalam dua Program utama yang pertama yaitu Program Kemitraan (PK) yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses permodalan bagi UMKM dengan skema dana bergulir sekaligus melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan usaha masing – masing mitra binaan.
Program CSR adalah sebuah program yang merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) yaitu pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Kredit Usaha Rakyat
Pembahasan berlanjut mengenai KUR (Kredit Usaha Rakyat). Dimana Tim LapakBuah.com menyampaikan bahwa terdapat banyak keluhan dari masyarakat/warga desa khususnya di KPT (7 Desa) terkait sulitnya masyarakat dalam mengakses pinjam perbankan, khusus nya di Sektor Pertanian/Agribisnis.
Menanggapi hal ini, Kemenko Perekonomian RI bermaksud mengundang Manajemen Bank BNI Pusat & BNI Daerah untuk mengadakan kegiatan FGD (Focus Grup Diskusion) melalui aplikasi ZOOM pada tanggal 25 Oktober 2021, dimana nantinya selain hadir dari pihak Kemenko Perekonomian RI, juga akan hadir perwakilan Bank BNI Pusat dan pihak BNI SUMUT, sekaligus akan diundang para Kepala Desa, Poktan serta tokoh masyarakat dari 7 desa Desa yang nantinya akan menjadi Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) dimaksud.
Diharapkan seusai pelaksanaan kegiatan FGD tersebut, Program KUR di sektor pertanian/agribisnis akan dapat langsung dapat terealisasi lalu dapat dipergunakan untuk meningkat kan produksi/olahan di lahan masyarakat tani di wilayah KPT tersebut.
Program CSR untuk KPT
Pembahasan berikutnya, yang tak kalah menarik adalah mengenai Program CSR (Corporate Social Responsibility) terkait kegiatan KPT di Kab. Deli Serdang.
Tim LapakBuah.com menyampaikan, bahwa perlu segera dilakukan kegiatan aksi nyata yang dapat menjadi motivator dan penyemangat untuk para petani/masyarakat di 7 desa wilayah KPT tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ibu Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P. selaku Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura meminta tim LapakBuah.com untuk dapat membuat Surat Permohonan CSR yang dimaksud serta rincian kebutuhan agar dapat dipelajari dan dijajaki ke beberapa BUMN oleh pihak Kemenko Perekonomian RI.
Tak terasa senja menjelang, di ujung sore ini. Waktunya undur diri. Semoga semua yang telah dilakukan dan diperjuangkan oleh Tim LapakBuah.com dan para Petani dan Kepala Desa di kabupaten Deli Serdang ini akan dapat membuahkan hasil yang manis demi kemajuan dunia pertanian di Indonesia. Hidup Petani Indonesia!
Oiya, yang mau belanja online untuk produk Buah Segar, sayuran, rimpang, bibit, pupuk, tambulapot, dll dengan harga spesial KLIK DISINI...
(Zein/wan)