Dipimpin Bapak Henry Simarmata (PLH Asdep – Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kemenko Perekonomian RI) delegasi Kemenko RI lengkap dengan Staff beserta Kabag Asdep Prasarana & Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI Bapak Toni Nainggolan, Senin 18 Juli 2022  melakukan tinjauan lapangan ke  ” Program Pengembangan Buah KPT Deli Serdang, Sumatra Utara” .

Bapak Henry Simarmata sebagai Plh Asdep Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kemenko Perekonomian RI merasa miris dengan kondisi bangsa yang merupakan  negara Agraris, masih mengimport sebagian besar kebutuhan buah di Indonesia. Kalau kita lihat di Supermarket2 di Jabodetabek hampir 60-70% merupakan Buah Import tambah nya, demikian dengan Neraca Perdagangan Buah kita yang Nilai Import masih 400% lebih besar dari export sambung nya.

Karna itu Kemenko Perekonomian RI merasa bersyukur & akan mendukung ada nya ” Pengembangan Program Kampung Buah di KPT (Kawasan Pertanian Deli Serdang)”.

Disisi lain KaBag Asdep Prasarana & Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI Bapak Toni Nainggolan menyatakan sangat memungkinkan untuk di implementasikan Program KUR Cluster Pertanian khusus nya Klengkeng, Alpukat & Salak yang telah terbukti berhasil di Kec. STM Hulu – Deli Serdang.

Dalam dialog yang juga dihadiri oleh Team BRI Deli Serdang, Pak Toni menyampaikan sekilas Permenko No: 22 yang telah mengatur tentang KUR Cluster / Kawasan & Menghimbau ke BRI dan Bank Penyalur KUR lainnya agar dapat di implementasi kan termasuk didalam nya Program KUR Cluster Pertanian tanpa agunan s/d 100jt, Grace Periode 3 thn & Tenor 5th serta dapat di perpanjang 7th.

Pemerintah himbaunya, ingin Program KUR (terutama KUR Cluster Pertanian) ditujukan agar tepat sasaran, serta dapat dimanfaatkan sebesar2 nya untuk Kepentingan Masyarakat Tani seperti hal nya Program 1,000Ha KPT – Deli Serdang.

Sementara itu Tokoh Masyarakat (Bpk. Jani Ginting) di Kec. STM Hulu menyampaikan keinginan & harapan agar 3 Desa di Kecamatan STM Hulu, yakni Desa Rumah Sumbul, Desa Tiga Juhar & Desa Rumah Lengo (dimana Program Kampung Buah di awali) dapat digabungkan dalam Program 1,000Ha KPT Deli Serdang.

Pada kesempatan tersebut Bapak Jani Ginting juga menghimbau agar ada Reformasi dalam Sertifikasi Benih sebagai mana di Thailand misal nya, waktu yang dibutuhkan untuk Proses Sertifikasi suatu Komuditas dapat dipermudah pada BPSB (Badan Pengawasan & Sertifikasi Benih).

Dalam hal Klengkeng misal nya Varietes Phuang Thong telah terbukti lebih unggul baik dari sisi Ketebalan Buah, Produktivitas dll yg telah disertifikasi. Bahkan keluh nya Guberbur Sumut (Bapak Ramayadi) telah melakukan Panen Perdana 2 th lalu di Kampung Buah – Desa Rumah Sumbul..

Direktur Executive KPT – Deli Serdang (Ine Deviyanti) menyampaikan kembali paparan pada Rapat Lintas Kementrian yang di Kordinir Asdep Bidang Sarana & Prasarana Kemenko Selasa, 12 July 2022 lalu, bahwa :

1. Produktivitas Lahan Budidaya Klengkeng jauh lebih tinggi dibandingkan Tanaman Sawit & Buah Salak, sbg Perbandingan (Produktivitas Lahan per Ha / Tahun)::

• Sawit : IDR 48Jt
• Salak : IDR 156jt
• Klengkeng : IDR 600jt/Ha/th

2. Karna itu Budidaya Klengkeng menjadi Primadona dalam Pengembangan Program 1,000Ha KPT (Kawasan Pertanian Terpadu) – Deli Serdang. Serta berharap Dirjen Horti & Dirjen PSP Kementan RI dapat segera merevisi Tabel Indikatif RAB KUR Pertanian 2022, sehingga Bank Penyalur KUR Cluster Pertanian tidak terkendala dalam mendukung Indonesia Swadaya Buah Nusantara serta dapat menghemat Devisa dengan Program Substitusi Import Klengkeng yang mencapai 3,5 Juta Ton / Tahun dari Vietnam & Thailand.
3. Terhadap aspirasi 3 Desa Rumah Lengo, Tiga Juhar & Rumah Sumbul untuk bergabung dalam Program 1,000Ha KPT Deli Serdang, Ine Deviyanti menyampaikan penghargaan & akan memperjuangkan untuk masuk dalam Program baik ke Kemenko Perekonomian RI maupun ke Pemerintah Daerah.

Hal ini akan dibahas dengan Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP & dituangkan dalam Master Plan KPT Deli Serdang, terlebih saat ini Program KPT baru akan Soft Lounching pada Minggu ke 3 Oct 2022 oleh Kemenko Perekonomian RI.